SELAMAT DATANG DI ZUGA BLOG

Buku Tamu


ShoutMix chat widget

Selasa, 26 Oktober 2010

Pembuat Situs FACEBOOK

PENDAHULUAN.
Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.  
Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.

PERJUANGAN.

Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap. 
Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-andre McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum. 
Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia. 
Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

KEBERHASILAN.

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi 'barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. 
Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar'menyatukan' komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

KESIMPULAN.

Melihat dari ruang gerak tokoh, dimana dia adalah seorang mahasiswa yang memiliki banyak relasi yaitu kawan-kawannya dan tujuan dia membuat suatu kegiatan  mengumpulkan teman-teman; Dari situlah kami melihat akan kesuksesan dia dan menjadi panutan dalam kewirausahaan.
  • Mengandalkan kemampuan skil dibanding dengan materi.
  • Memiliki tujuan baik yaitu mempererat relasi pertemanan orang lain adalah salah satu sisi pandang social humanisme.  
Dari riset dia dan kawan-kawannya, tentunya ada banyak sekali kendala dan perkembangannya, sehingga dia mampu menyikapi dan berpeluang dalam pengembangan era komunikasi luas atou global.
  • Mau bekerjasama bukan antar individu namun antar tim.
  • Berani mengambil resiko.
  • Mampu menyikapi suatu permasalahan global.

===>......

Senin, 25 Oktober 2010

Mempercepat Booting Windows XP

Sering kali waktu kita booting windows xp terlalu lama menunggu , sampai bermenit-menit lamanya. Saat windows xp booting maka sistem akan mengecek hardware-hardware yang terpasang, terutama hardisk, kemudian mengecek file-file yang dibutuhkan windows, semakin banyak hardware baru yang terpasang dan semakin banyak file-file sistem yang ada maka windows akan semakin lama booting. Teknik kali ini sebenarnya hanya mengurangi pengecekan hardware (terutama hardisk) dan mengurangi file-file yang di cek windows saat booting.


Sebelum memulai ada beberapa hal yang perlu disiapkan :
  • Waktu luang yang cukup(sebenarnya ga begitu juga  seh.....heheheheh....)
  • Secangkir kopi dan camilan (bila diperlukan.....sesuai  kantong masing2 hehhehe...)
  • Pikiran yang fresh (klo lagi putus cinta ato sakit hati ato lainnya, sebaiknya di tunda dl hehehe…)

Berikut langkah-langkah untuk mempercepat booting windows xp pro:
  1. Klik Start menu pilih Run ketik devmgmt.msc, tunggu sampai dialog Device Manager muncul.
  2. Pada Device Manager, pilih IDE ATA/ATAPI Controllers dan klik dua kali Primary IDE Channel. Pilih tabulasi Primary IDE Channel
  3. Properties pada listbox Device Type pilih None.
  4. Lakukan hal sama pada poin 2 pada Secondary IDE Channel dengan mengklik dua kali. Dan pada tabulasi Secondary IDE Channel Properties pada listbox Device Type pilih None.
  5. Buka Notepad kemudian ketik del c:’windows’prefetch’*.*/q
    dan dibawahnya ketik del c:’windows’temp’*.*/q, jangan lupa untuk menyimpanya dengan nama ntosboot.bat di C:/. Selanjutnya keluar dari notepad.
  6. Kembali klik Start menu pilih Run ketik gpedit.msc, tunggu sampai dialog Group Policy muncul.
  7. Pada Group Policy pilih Computer Configuration ==>Windows Setting ==> Scripts.
  8. Klik dua kali pada Startup, dan muncul Startup Properties, klik tombol Add kemudian muncul dialog Add a scripts, kliklah tombol Browse selanjutnya cari dan pilih file ntosboot.bat, klik OK dan OK lagi.
  9. Lakukan hal sama pada poin 7 pada Shutdown dengan mengklik dua kali, dan muncul Shutdown Properties, klik tombol Add kemudian muncul dialog Add a scripts, kliklah tombol Browse selanjutnya cari dan pilih file ntosboot.bat, klik OK dan OK lagi.
  10. Keluar dari semua aplikasi yang dibuka, dan coba restart komputer untuk melihat hasilnya.
Mungkin tutorial ini sedikit menambah belajar neter, semoga tutorial ini bermanfaat dan selamat mencoba ya …..



===>......

Selasa, 06 Juli 2010

Situs terlarang

Berhati-hatilah dalam browsing atau membuka situs-situs tertentu yang belum jelas. Karena di dalamnya bisa mengandung virus-virus berbahaya yang akan merugikan kita. Berikut adalah situs paling kotor di dunia, di situs tersebut banyak terdapat bermacam-macam virus yang menyebabkan hp/pc anda rusak. Silakan menyimak situs-situsnya :


1. 17ebook.com

2. aladel.net

3. bpwhamburgorchardpark.org

4. clicnews.com

5. dfwdiesel.net

6. divineenterprises.net

7. fantasticfilms.ru

8. gardensrestaurantandcatering.com

9. ginedis.com

10. gncr.org

11. hdvideoforums.org

12. hihanin.com

13. kingfamilyphotoalbum.com
 
14. likaraoke.com

15. mactep.org

16. magic4you.nu
 
17. marbling.pe

18. krnacjalneg.info

19. pronline.ru

20. purplehoodie.com

21. qsng.cn

22. seksburada.net

23. sportsmansclub.net

24. stock888.cn

25. tathli.com

26. teamclouds.com

27. texaswhitetailfever.com

28. wadefamilytree.org

29. xnescat.info

30. yt118.com

===>......

Tentang Unit Masukan dan Keluaran Modul I/O Interface

Unit Masukan dan Keluaran.

Transfer DMA
dilakukan oleh sirkuit kontrol yang merupakan bagian dari antar muka perangkat
I/O. Istilah ini yang sering banyak kita ketahui adalah sebagai kontroler DMA.
Kontroler DMA melakukan fungsi yang biasanya dilakukan oleh prosesor pada saat
mengakses memori utama (yang sering disebut :RAM). Untuk setiap word yang
ditransfer, kontroler ini menyediakan alamat memori dan semua sinyal bus yang
mengontrol transfer data. Karena harus mentransfer sejumlah blok data, maka
kontroler DMA harus menaikkan alamat memori untuk word yang berurutan dan
mencatat jumlah transfer.

Sekalipun kontroler DMA dapat mentransfer data tanpa intervensi dari prosesor,
operasinya tetap berada dibawah kontrol program yang dieksekusi oleh prosesor.
Untuk menginisiasi transfer suatu blok word, prosesor mengirim alamat awal,
jumlah word dalam blok, dan arah transfer. Pada saat seluruh blok telah
ditransfer, kontroler tersebut memberitahu prosesor dengan memunculkan sinyal
interupt. Pada saat transfer DMA terjadi, program yang meminta transfer tersebut
berhenti bekerja dan prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi program lain.
Setelah transfer DMA selesai, prosesor dapat kembali ke program yang meminta
transfer tersebut.

Operasi I/O selalu dilakukan oleh OS sebagai respon terhadap request dari
program aplikasi. OS juga bertanggung jawab untuk menunda eksekusi satu program
dan memulai eksekusi program lain. Sehingga, untuk operasi I/O yang melibatkan
DMA, OS menetapkan program yang meminta transfer tsb pada keadaan blocked,
menginisiasi operasi DMA, dan memulai eksekusi program lain. Pada saat transfer
selesai, kontroler DMA memberitahu prosesor dengan mengirim interupt request.
Sebagai responnya, OS menetapkan program yang ditunda ke keadaan runnable
sehingga dapat dipilih oleh scheduler untuk melanjutkan eksekusi.

Sistem komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, memori (primer dan
sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer,
monitor, keyboard, mouse, dan modem. Beberapa bab sebelumnya telah membahas CPU
dan memori, sekarang akan

kita jelaskan tentang peralatan atau modul I/O pada bab ini.

Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch
sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral. Modul I/O tidak
hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah piranti yang berisi logika dalam
melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus komputer.

Ada beberapa alasan kenapa piranti – piranti tidak langsung dihubungkan dengan
bus sistem komputer, yaitu :
  • Bervariasinya metode operasi piranti peripheral,
    sehingga tidak praktis apabila system komputer herus menangani berbagai macam
    sisem operasi piranti peripheral tersebut.
  • Kecepatan transfer data piranti peripheral
    umumnya lebih lambat dari pada laju transfer data pada CPU maupun memori.
  • Format data dan panjang data pada piranti
    peripheral seringkali berbeda dengan CPU, sehingga perlu modul untuk
    menselaraskannya.
  • Dari beberapa alasan diatas, modul I/O memiliki
    dua buah fungsi utama, yaitu :
  • Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori
    melalui bus sistem.
  • Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan
    peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu.

Sistem Masukan & Amp; Keluaran Komputer.

Bagaimana modul
I/O dapat menjalankan tugasnya, yaitu menjembatani CPU dan memori dengan dunia
luar merupakan hal yang terpenting untuk kita ketahui. Inti mempelajari sistem
I/O suatu komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur modul I/O. Perhatikan
gambar 6.1 yang menyajikan model generik modul I/O.


Gambar 6.1



Fungsi Modul I/O.

 


Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan
sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran
data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register
– register CPU.

Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan
memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan
fungsi – fungsi pengontrolan.

Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa
katagori, yaitu:

• Kontrol dan pewaktuan.

• Komunikasi CPU.

• Komunikasi perangkat eksternal.

• Pem-buffer-an data.

• Deteksi kesalahan.

Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting
untuk mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam
sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola
tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder,
perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol
dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh control pemindahan
data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi langkah –
langkah berikut ini :

• Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.

• Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.

• Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan
mengirimkan perintah ke modul I/O.

• Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.

• Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan
kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU
dengan baik.

Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU
dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau
lebih.

Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses
berikut :

• Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang
dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk
disk dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.

• Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.

• Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat
peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam
– macam kondisi kesalahan (error).

• Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat
dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada
perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat
peripheral yang dikontrolnya.

Pada sisi modul I/O ke perangkat peripheral juga terdapat komunikasi yang
meliputi komunikasi data, kontrol maupun status. Perhatikan gambar 6.2 berikut.



Gambar 6.2


Fungsi selanjutnya
adalah buffering. Tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data
sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral dengan
kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data dari perangkat
peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan.

Fungsi terakhir adalah deteksi kesalahan. Apabila pada perangkat peripheral
terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan
melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral printer
seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis, dan lain – lain. Teknik
yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas.

Struktur Modul I/O.

Terdapat
berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer itu sendiri, contoh yang
sederhana dan fleksibel adalah Intel 8255A yang sering disebut PPI (Programmable
Peripheral Interface). Bagaimanapun kompleksitas suatu modul I/O, terdapat
kemiripan struktur. Seperti terlihat pada gambar 6.3.


Gambar 6.3

Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran,
yaitu saluran data, saluran alamat dan saluran kontrol. Bagian terpenting adalah
blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral,
terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini.

Teknik Masukan/Keluaran. 

Terdapat
tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu: I/O terprogram, interrupt – driven
I/O, dan DMA (Direct Memory Access). Ketiganya memiliki keunggulan maupun
kelemahan, yang penggunaannya disesuaikan sesuai unjuk kerja masing – masing
teknik.

I/O Terprogram.

Pada I/O
terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi
program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung, seperti
pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat.

Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai
dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses
operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada
CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses
merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan.
Untuk
melaksanakan perintah – perintah I/O, CPU akan mengeluarkan sebuah alamat bagi
modul I/O dan perangkat peripheralnya sehingga terspesifikasi secara khusus dan
sebuah perintah I/O yang akan dilakukan. Terdapat empat klasifikasi perintah
I/O, yaitu:
• Perintah control.
Perintah ini digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas
yang diperintahkan padanya.
• Perintah test.
Perintah ini digunakan CPU untuk menguji berbagai kondisi status modul I/O dan
peripheralnya. CPU perlu mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif
dan siap digunakan, juga untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan
serta mendeteksi kesalahannya.
• Perintah read.
Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data kemudian menaruh dalam buffer
internal. Proses selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi
sinkronisasi data maupun kecepatan transfernya.
• Perintah write.
Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari
bus data untuk diberikan pada perangkat peripheral tujuan data tersebut.
Dalam
teknik I/O terprogram, terdapat dua macam inplementasi perintah I/O yang
tertuang dalam instruksi I/O, yaitu: memory-mapped I/O dan isolated I/O.
Dalam
memory-mapped I/O, terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O.
CPU memperlakukan register status dan register data modul I/O sebagai lokasi
memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik memori
maupun perangkat I/O.

Konskuensinya adalah diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran
tunggal untuk penulisan. Keuntungan memory-mapped I/O adalah efisien dalam
pemrograman, namun memakan banyak ruang memori alamat.
Dalam
teknik isolated I/O, dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi memori dan
ruang pengalamatan bagi I/O. Dengan teknik ini diperlukan bus yang dilengkapi
dengan saluran pembacaan dan penulisan memori ditambah saluran perintah output.
Keuntungan isolated I/O adalah sedikitnya instruksi I/O.

Interrupt – Driven I/O.

Teknik
interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu.
Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan
perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah –
perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang
diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Dalam
teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan
perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat
selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking
beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
Cara
kerja teknik interupsi di sisi modul I/O adalah modul I/O menerima perintah,
missal read. Kemudian modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari peripheral
dan meletakkan paket data ke register data modul I/O, selanjutnya modul
mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol. Kemudian modul
menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi, modul meletakkan data
pada bus data dan modul siap menerima perintah selanjutnya.

Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O
adalah sebagai berikut :
• Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.
• CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.
• CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan mengirimkan sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.
• CPU
mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan
adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi
dijalankan sebelum adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa:
  • Status
prosesor, berisi register yang dipanggil PSW (program status word).
  • Lokasi
intruksi berikutnya yang akan dieksekusi.

Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem.
• Kemudian CPU akan menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke
stack pengontrol bersama informasi PSW. Selanjutnya mempersiapkan PC untuk
penanganan interupsi.
• Selanjutnya CPU memproses interupsi sempai selesai.
• Apabila pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali informasi yang
telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum interupsi.
Terdapat
bermacam teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi ini,
diantaranya :
• Multiple Interrupt Lines.
• Software poll.
• Daisy Chain.
• Arbitrasi bus.
Teknik
yang paling sederhana adalah menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak
(Multiple Interrupt Lines) antara CPU dan modul – modul I/O. Namun tidak praktis
untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi
modul – modul I/O.

Alternatif lainnya adalah menggunakan software poll. Prosesnya, apabila CPU
mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan
interupsi yang tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul
yang melakukan interupsi.
Kerugian
software poll adalah memerlukan waktu yang lama karena harus mengidentifikasi
seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan interupsi.
Teknik
yang lebih efisien adalah daisy chain, yang menggunakan hardware poll. Seluruh
modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain).
Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge
yang berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang mengirimkan
interupsi.
Teknik
berikutnya adalah arbitrasi bus. Dalam metode ini, pertama – tama modul I/O
memperoleh kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan
interupsi. Dengan demikian hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat
melakukan interupsi.

Pengontrol Interrupt Intel 8259A.

Intel
mengeluarkan chips 8259A yang dikonfigurasikan sebagai interrupt arbiter pada
mikroprosesor Intel 8086. Intel 8259A melakukan manajemen interupsi modul -
modul I/O yang tersambung padanya. Chips ini dapat diprogram untuk menentukan
prioritas modul I/O yang lebih dulu ditangani CPU apabila ada permintaan
interupsi yang bersamaan. Gambar 6.4 menggambarkan pemakaian pengontrol
interupsi 8259A. Berikut mode – mode interupsi yang mungkin terjadi :
• Fully Nested: permintaan interupsi dengan prioritas mulai 0 (IR0) hingga 7(IR7).
• Rotating: bila sebuah modul telah dilayani interupsinya akan menempati prioritas
terendah.
• Special Mask: prioritas diprogram untuk modul I/O tertentu secara spesial.



Gambar 6.4

Programmable Peripheral Interface Intel 8255A.

Contoh modul I/O
yang menggunakan I/O terprogram dan interrupt driven I/O adalah Intel 8255A
Programmable Peripheral Interface (PPI). Intel 8255A dirancang untuk keperluan
mikroprosesor 8086. Gambar 6.5 menunjukkan blok diagram Intel 8255A dan pin
layout-nya.



Gambar 6.5

Bagian
kanan dari blok diagram Intel 8255A adalah 24 saluran antarmuka luar, terdiri
atas 8 bit port A, 8 bit port B, 4 bit port CA dan 4 bit port CB. Saluran
tersebut dapat deprogram dari mikroprosesor 8086 dengan menggunakan register
kontrol untuk menentukan bermacam – macam mode operasi dan konfigurasinya.
Bagian kiri blok diagram merupakan interface internal dengan mikroprosesor 8086.
Saluran ini terdiri atas 8 bus data dua arah (D0 – D7), bus alamat, dan bus
kontrol yang terdiri atas saluran CHIP SELECT, READ, WRITE, dan RESET.

Pengaturan mode operasi pada register kontrol dilakukan oleh mikroprosesor.,
Pada Mode 0, ketiga port berfungsi sebagai tiga port I/O 8 bit. Pada mode lain
dapat port A dan port B sebagai port I/O 8 bit, sedangkan port C sebagai
pengontrol saluran port A dan B.
PPI
Intel 8255A dapat diprogram untuk mengontrol berbagai peripheral sederhana.
Gambar 6.6 memperlihatkan contoh penggunaan 8255A untuk modul I/O Keyboard dan
display.



Gambar 6.6

Direct Memory Access (DMA).

Teknik
yang dijelaskan sebelumnya yaitu I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O
memiliki kelemahan, yaitu proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan
CPU secara langsung. Hal ini berimplikasi pada :
• Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU.
• Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung.
Bertolak
dari kelemahan di atas, apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar
dikembangkan teknik yang lebih baik, dikenal dengan Direct Memory Access (DMA).
Prinsip
kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA, CPU hanya akan
terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir
proses saja. Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa banyak
terganggu dengan interupsi.Blok diagram modul DMA terlihat pada gambar 6.7
berikut :

 
                              Gambar 6.7

Dalam melaksanakan transfer data secara mandiri, DMA memerlukan pengambilalihan
kontrol bus dari CPU. Untuk itu DMA akan menggunakan bus bila CPU tidak
menggunakannya atau DMA memaksa CPU untuk menghentikan sementara penggunaan bus.
Teknik terakhir lebih umum digunakan, sering disebut cycle-stealing, karena
modul DMA mengambil alih siklus bus.

Penghentian sementara penggunaan bus bukanlah bentuk interupsi, melainkan
hanyalah penghentian proses sesaat yang berimplikasi hanya pada kelambatan
eksekusi CPU saja. Terdapat tiga buah konfigurasi modul DMA seperti yang
terlihat pada gambar 6.8.



Gambar 6.8

Perangkat Eksternal.

Mesin komputer akan memiliki
nilai apabila bisa berinteraksi dengan dunia luar. Lebih dari itu, komputer
tidak akan berfungsi apabila tidak dapat berinteraksi dengan dunia luar. Ambil
contoh saja, bagaimana kita bisa menginstruksikan CPU untuk melakukan suatu
operasi apabila tidak ada keyboard. Bagaimana kita melihat hasil kerja sistem
komputer bila tidak ada monitor.

Keyboard dan monitor tergolang dalam perangkat eksternal komputer.

Perangkat eksternal atau lebih umum disebut peripheral tersambung dalam sistem
CPU melalui perangat pengendalinya, yaitu modul I/O seperti telah dijelaskan
sebelumnya. Lihat kembali gambar 6.2. Secara umum perangkat eksternal
diklasifikasikan menjadi 3 katagori:

• Human Readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan manusia sebagai
pengguna komputer. Contohnya: monitor, keyboard, mouse, printer, joystick, disk
drive.

• Machine readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan peralatan. Biasanya
berupa modul sensor dan tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan
atau sistem.

• Communication, yatu perangkat yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh.
Misalnya: NIC dan modem.

Pengklasifikasian juga bisa berdasarkan arah datanya, yaitu perangkat output,
perangkat input dan kombinasi output-input. Contoh perangkat output: monitor,
proyektor dan printer. Perangkat input misalnya: keyboard, mouse, joystick,
scanner, mark reader, bar code reader.

===>......